Senin, 08 Februari 2016

KARYA TULIS PULAU DEWATA BALI

KARYA TULIS
PULAU DEWATA BALI
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi
Tugas Bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 2 Wonogiri
tahun pelajaran 2014/2015

Oleh :
*        Nama        : DESIANA SUKAWATI DEWI
NIS           :
*        Nama        : SUPANTO
NIS           :11611
*        Nama        :WENDROV BRILY AFGA ANANDARYAN
NIS           :



SMA NEGERI 2 WONOGIRI
Jalan Nakula V Wonokarto

PERSETUJUAN
Karya tulis ini telah mendapatkan persetujuan dan di sahkan sebagai tugas Laporan karya wisata SMA Negeri 2 Wonogiri tahun ajaran 2015/2016
Di Setujui Pada           :
Hari                             :
Tanggal                       :

Mengetahui,


Wali kelas XI MIA I                                                             Pembimbing,



........................................................                    ...................................................
NIP.                                                                             NIP.

Kepala SMAN 2 Wonogiri.


Dalimin, SP, M.Pd
...................................................
NIP.195611061981021003




MOTTO

‘’Hidup ini seperti naik sepeda. Untuk menjaga keseimbangannya, anda harus tetap bergerak.’’ (Albert Einstein)

‘’Kalau itu adalah kenangan yang berarti.. jangan dilupakan!
Sebab jika manusia mati.. mereka hanya bisa hidup dalam kenangan orang lain.’’ (Takagi - Detective Conan)

‘’Tak ada orang yang senang dengan kekalahan.
Aku merasa dongkol kalau kalah.
Tapi, bagiku kekalahan dan luka bukanlah akhir dari segalanya!’’ (Amu Hinamori)

‘’Mempelajari masa lalu untuk memperkirakan masa depan. Itulah arti penting mengetahui sejarah.’’ (Pain - Naruto Shippuden)

‘’Hal yang kini kita rasa menyenangkan hanya bisa kita nikmati sepenuhnya saat ini. Karena itu hargailah setiap momen indah dan waktu saat ini.’’ (Athena glory - Aria)

‘’Hidup bukanlah sebuah permainan, kita hanya punya satu kehidupan dan tidak punya tombol reset.’’  (Makoto - School Days)

‘’Kita akan menyesal bila mimpi yang kita kejar akhirnya gagal, tapi kita akan lebih menyesal bila kita tidak mencoba untuk mengejarnya !’’  (Takagi Akito - Bakuman)

‘’Genius Dilahirkan, Bukan Dibeli!’’ (Oscar Wilde)

‘’Saya selalu berkembang atas dorongan orang lain.’’ (John F. Kennedy)



PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penyusun persembahkan kepada:
1. Kepala sekolah SMA Negeri 2 Wonogiri.
2. Ibu Suci Subarni selaku pembimbing.
3. Bp/ibu guru SMA Negeri 2 Wonogiri.
4. Orang tua yang selalu mendukung.
5. Bapak Untung Sudrajad selaku wali kelas.
6. Para pembaca yang budiman.














KATA PENGANTAR

            Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Karya Wisata Pulau Dewata Bali ini dengan baik
            Tugas ini penulis sampaikan dalam bantuk laporan tertulis, dengan mengharap agar mendapatkan nilai yang semaksimal mungkin dan agar dapat meningkatkan pengetahuan penulis.
            Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Suci Subarni selaku guru pembimbing mata pelajaran bahasa indonesia penulis yang telah memberikan tugas ini agar penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta lebih mencintai keindahan alam Negara kita salah satunya Pulau Bali. Dan sehingga tugas ini  dapat selesai tanpa adanya hambatan yang berarti. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada orangtua, saudara, serta teman - teman semua yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
            Dalam penyusunan tugas ini penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, serta penulis mohon maaf sebesar-besarnya jika sekiranya ada kekeliruan, kekeurangan dan kata yang tidak berkenan dalam tugas ini.
            Demikianlah tugas ini penulis susun untuk memenuhi tugas sekolah.



Wonogiri , 21 April 2015






Daftar isi:
Judul........................................................................................................      i
Persetujuan..............................................................................................     ii
Motto.......................................................................................................     iii
Persembahan  .........................................................................................     iv          
Kata pengantar.......................................................................................     v
Daftar Isi..................................................................................................      vi        
BAB 1 PENDAHULUAN
A.     Latar belakang masalah........................................................     1
B.        Rumusan masalah.................................................................     1
C.       Pembatasan masalah............................................................     1
D.       Tujuan penelitian..................................................................       1
E.        Manfaat penelitian...............................................................      1
F.        Sistematika penulisan...........................................................     2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................     4
BAB III METODE PENELITIAN
A.       Tempat dan waktu penelitian................................................    6
B.        Subjek penelitian...................................................................     6
C.       Instrumen penelitian.............................................................     6
D.       Prosedur penelitian...............................................................     6
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.   Tempat wisata yang dikunjungi...................................................    7
1.      Tanah lot.................................................................................     7
2.      Tanjung benoa........................................................................     8
3.      Puja mandala..........................................................................     8
4.      Pantai pandawa......................................................................      8
5.      Pantai kuta        .....................................................................      8
6.      Karang kurnia........................................................................     9
7.      Pantai sanur............................................................................     9
8.      Cening Bagus..........................................................................     9
9.      Tari barong.............................................................................     9
10.  Istana tampak siring................................................................    11
11.  Museum bajrasandi.................................................................     13
12.  Dewata....................................................................................     13
13.  Joger.......................................................................................     13
14.  Danau bedugul.........................................................................    14
BAB V PENUTUP
A.  Kesimpulan.............................................................................    15
B.  Saran ......................................................................................     14         
C.  Kesan ......................................................................................    14         




 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang memiliki banyak tempat pariwisata menarik dan unik yang pantas untuk di kunjungi. Ragamnya keindahan alam dan budaya di Indonesia bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing maupun lokal. Salah satu tujuan wisata yang kaya akan keindahan alam dan budaya yang ada di Indonesia adalah Bali. Bali merupakan tujuan wisata favorit tidak saja di Indonesia, tapi seluruh dunia. Sebagai daerah tujuan wisata, Bali konsisten menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor andalan. Pengembangan industri pariwisata di Bali secara umum menerapkan konsep Pariwisata Budaya, yang secara implisit memasukkan misi menumbuh suburkan kebudayaan Bali dalam setiap kegiatan pengembangannya. Di lain pihak, kepariwisataan telah menjadi salah satu industri yang memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan perekonomian Bali. Seperti tercermin dalam komposisi penyumbang pertumbuhan perekonomian Bali, sektor perdagangan, hotel, dan restoran selalu menjadi sektor andalan Provinsi Bali. Sehingga tidaklah salah untuk dikatakan bahwa tingkat perekonomian Bali sangat bergantung pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
B. Rumusan masalah
1. Objek wisata apa sajakah yang ada di Pulau Bali?
2. Objek wisata mana sajakah yang dikunjungi selama berkunjung di pulau Bali?
3. Apa tujuan menyaksikan kebudayaan khas Pulau Bali.
C. Pembatasan masalah
Dalam penulisan karya tulis yang berjudul “Pulau Dewata Bali’’, penulis hanya membahas tentang objek objek yang telah dikunjungi selama study tour di Pulau Bali.
D. Tujuan penelitian
       Dari rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:
Umum:
  1. Mengetahui objek-objek wisata yang ada di pulau Bali.
  2. Mengenal dan menikmati keindahan objek-objek wisata yang ada di pulau Bali.
  3. Meningkatkan rasa untuk melestarikan budaya indonesia dan meningatkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.
Khusus:
1. Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penulisan laporan karya tulis ini, maka ada beberapa manfaat dan kegunaan baik untuk penulis sendiri maupun untuk pihak lain. Diantaranya adalah:
1.  Manfaat teoritis
Hasil dari penulisan laporan karya ilmiah ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Ragam Kebudayaan Dan Objek Wisata yang ada di Indonesia khususnya di Bali.
  1. Manfaat praktis
1. Siswa mengetahui objek wisata yang ada di Indonesia, khususnya di Pulau Bali
2. Menambah rasa cinta dan rasa bangga terhadap tanah air Indonesia
3. Siswa lebih mengenal adat dan budaya bangsa Indonesia.
4. Menambah rasa untuk melestarikan budaya bangsa.
F.Sistematika penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
B.   Rumusan Masalah
C.   Pembatasan Masalah
D.   Tujuan Penelitian
E.    Manfaat Penelitian
F.    Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
A.   Tempat dan Waktu Penelitian
B.   Subjek Penelitian
C.   Instrumen Penelitian
D.   Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Tempat Wisata yang Dikunjungi
1.    Tanah Lot
2.    Tanjung Benoa
3.    Puja Mandala
4.    Pantai Pandawa
5.    Pantai Kuta
6.    Karang Kurnia
7.    Pantai Sanur
8.    Tari Barong
9.    Istana Tampak Siring
10.               Museum Bajrasandi
11.               Dewata
12.               Joger
13.               Danau Bedugul
BAB V PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.   Saran
C.   Kesan

































BAB II
LANDASAN TEORI
Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara ilmiah dalam sebuah forum atau media ilmiah. Karakteristik keilmiahan  sebuah karya terdapat pada isi, penyajian, dan bahasa yang digunakan.Isi karya ilmiah tentu bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif, tidak memihak, dan berbicara apa adanya.Isi sebuah karya ilmiah harus fokus dan bersifat spesifik pada sebuah bidang  keilmuan secara mendalam. Kedalaman karya tentu sangat disesuaikan dengan kemampuan sang ilmuwan.  Bahasa yang digunakan juga harus bersifat baku, disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku di Indonesia. Bahasa ilmiah tidak menggunakan bahasa pergaulan, tetapi harus menggunakan bahasa ilmu pengetahuan, mengandung hal-hal yang teknis sesuai dengan bidang keilmuannya.
Karya tulis  ilmiah harus menggunakan bahasa ilmiah, yakni bahasa resmi yang digunakan dalam bidang keilmuan. Bahasa keilmuan tentu bukan bahasa pergaulan sehari-hari atau bahasa populer yangdisajikan di berbagai media. Karena karya ilmiah terbatas pembaca dan medianya, maka bahasa yang digunakannya lebih terbatas pula, mungkin hanya dipahami oleh mereka yang memiliki bidang keilmuan yang sama.Secara umum, bahasa ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baku (resmi) dan mengandung hal-hal teknis yang sesuai dengan bidang  keilmuannya. Bahasa yang demikian memiliki karakteristik-karakteristik berikut.
a) Kencedekiaan.
Bahasa karya ilmiah harus mengandung sebuah bidang keilmuan (cendekia) melalui pertanyaan yang tepat.
b) Lugas dan jelas
Bahasa karya tulis ilmiah harus disajikan dalam bahasa yang memiliki makna yang jelas, tidak bertele-tele dan tidak bermakna ganda. Bahasa yang digunakan harus pasti dan memberikan kepastian kepada pembaca.
c) Formal dan objektif
               Bahasa karya tulis ilmiah  harus disajikan secara formal, baik dalam hal penggunaan kosakata, diksi, kalimat, dan sistem ejaaan yang digunakan. Objektif berarti menyajikan fakta dalam bahasa yang langsung dan tidak berpihak kepada siapapun.
d) Ringkas dan padat
Bahasa karya tulis  ilmiah harus disajikan secara tingkas, langsung pada sasaran yang dimaksud, dan padat secara isi. Dalam karya tulis ilmiah panjang uraian tidak menentukan baik-buruknya sebuah karya tulis. Oleh karena itu, bahasa yang disajikan harus bahasa yang ringkas dan padat.
e) Konsisten
Bahasa yang konsisten adalah bahasa yang stabil dan mapan dipakai penulis, terutama dalam hal istilah atau penggunaan diksi. Konsistensi isilah dan diksi penting dalam karya ilmiah.
Aspek bahasa yang juga harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah adalah terdapat berbagai kesalahan yang dilakukan, misalnya kesalahan penalaran atau logika yang tercermin dalam kalimat dan isi, kesalahan pemakaian dan penulisan kata (diksi), kesalahan dalam penyusunan kalimat dan kesalahan dalam p emakaian ejaan dan tanda baca. Kesalahan-kesalahan tersebut tentu harus dihindari mengingat akan berpengaruh terhadap isi karya itu dipahami para pembacanya. Kesalahan penalaran dan logika bisanya terjadi karena kurang sistematisnya atau kurang jelasnya informasi yang disampaikan dalam kalimat dan teks tersebut.

                                       




























BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di beberapa objek wisata yang bertempat di Pulau Bali, pada bulan Maret 2015
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam karya tulis ini adalah tempat tempat wisata yang ada di Pulau Bali
C. Instrumen Penelitian
  1. Teknik wawancara.
  2. Teknik observasi lingkungan.
D. Prosedur Penelitian
1.    Metode Observasi
Dari objek-objek yang kami amati secara langsung kemudian mencari data-data yang di perlukan sebagai bahan untuk menyusun karya tulis tidak lupa juga kami juga mengabadikan objek-objek yang kita amati.
2.    Metode Wawancara
Bertanya-tanya ke petugas di objek wisata yang dikunjungi.
3.    Studi Literatur
Kami mencari dan mengumpulkan buku-buku yang ada hubunganya dengan objek wisata yang di  teliti .


















BAB IV
 HASIL PENELITIAN
A. Tempat Wisata di Pulau Bali
  1. Tanah Lot
 Setibanya disana pukul 04.00 WITA, bus berhenti di tempat parkiran. Disana penulis mandi dan sholat subuh. Setelah itu, penulis berjalan kaki menuju Pantai Tanah Lot. Disepanjang jalan terdapat toko-toko yang menjual oleh-oleh khas Bali. Tiba di Tanah Lot, penulis berfoto-foto dan menikmati pemandangan disekitarnya.
     Tanah Lot adalah sebuah obyek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar.Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing miring dengan Pura Uluwatu.Pura Tanah Lot ini merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabana.Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut.Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung).Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), wisatawan asing maupum lokal biasanya ramai berdatangan pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak ditemui art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman, namun ketika disana belum pada buka karena mungkin masih terlalu pagi. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik.
 Seusai dari Tanah Lot, penulis beserta rombongan menuju ke tempat wisata selanjutnya yaitu Tanjung Benoa.
  1. Tanjung Benoa
Setelah dari Tanah Lot, penulis dan rombongan menuju obyek wisata selanjutnya, yaitu Tanjung Benoa.  Tanjung Benoa, yang berlokasi bertetanggaan dengan kawasan wisata Nusa Dua ternyata memiliki daya tarik yang unik. Di tengah tenangnya lautan di kawasan pantai ini, ternyata membawa berkah.Tanjung Benoa berada di ujung tenggara pulau Bali dan bertetanggaan dengan kawasan Nusa Dua.
     Setibanya di Tanjung Benoa, penulis beserta rombongan langsung ditawari untuk mencoba objek wisata yang ada disana yaitu Pulau Penyu. Tiket untuk menyebrang ke pulau penyu adalah Rp 50.000,00. Penulis dan rombongan tidak semua ikut kesana,hanya beberapa saja yang ikut menyebrang ke Pulau Penyu karena ada beberapa yang sudah pernah berkunjung kesana. Sebagian dari kami ada juga yang mencoba wahana wahana yang ada disana, misalnya banana boot, paralayang, ada yang sekedar berfoto ada juga yang bersantai sambil menikmati makanan serta keindahan pantai Tanjung Benoa
     Setelah dari pulau Penyu, penulis dan romongan menuju objek wisata selanjutnya yaitu Puja Mandala.
3. Puja Mandala
Setelah dari Tanjung Benoa , penulis dan rombongan menuju ke Puja Mandala untuk menikmati makan siang dan juga untuk melaksanakan ibadah disana.
Puja Mandala adala sebuah kompleks yang berlokasi di Jl. Kuru Setra Bualu Benoa Nusa Dua Bali. Merupakan salah satu tempat ibadah yang juga dapat dijadikan sebagai objek wisata. Tempat ini sangat unik karena di sana terdapat lima tempat ibadah yang terdiri dari Masjid, Gereja Katolik, Gereja Kristen Protestan, Wihara dan Pura. Kelima bangunan ini berdiri berjajar dengan megah yang mencerminkan kalimat Bhineka Tunggal Ika, yang artinya meskipun berbeda beda tetapi tetap satu jua. Meskipun berdiri berdampingan, namun sejak dibangun hingga sekarang tidak pernah terjadi konflik antara umat yang berbeda keyakinan, bahkan hal tersebut malah meningkatkan kerukunan antar umat beragama.
Alasan dibangunnya kawasan Puja Mandala ini karena minimnya tempat ibadah khususnya bagi umat muslim di kawasan Nusa Dua. Selain untuk kebutuhan warga dikawasan Nusa Dua dan sekitarnya, tempat ini juga ramai ikunjungi wisatawan yang ingin melaksanakan ibadah maupun hanya untuk sekedar berfoto.Setelah dari Puja Mandala  penulis beserta rombongan melanjutkan perjalanan wisata ke Pantai Pandawa.
4. Pantai Pandhawa
Pantai Pamdawa Bali adalah salah satu kawasan objek wisata yang berada di Bali tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Bandung. Pantai ini juga sering dikenal dengan sebutan Pantai Kutuh atau kadang juga sebagai pantai rahasia (secret beach) karena letaknya berada di belakang tebing
Pantai Pandhawa merupakan objek wisata di pulau Bali yang tidak kalah ramai pengunjungnya degan objek-objek wisata lain di Bali, disepanjang jalan menuju ke pantai terdapat patung-patung besar yang merupakan patung tokoh pandhawa dalam pewayangan diantaranya patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Patung patung ini berjejer berurutan pada tebing-tebing di sepanjang jalan menuju Pantai Pandawa
Pemandangan di Pantai Pandhawa sangatlah indah, ditambah lagi dengan pasir putihnya yang terpapar di pinggiran air laut yang biru. Penulis rombongan serta wisatawan yang lain banyak yang mengabadikan momen momen keindahan di pantai pandawa ini.
Setelah asyik berfoto-foto perjalanan pun berlanjut ke objek wisata selanjutnya yaitu Pantai Kuta.
5. Pantai Kuta
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali.Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan. Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan local. Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap.Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya banyak terdapat di sini. Pantai Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta.
 Setelah puas bermin air, penulis dan rombongan segera menuju dengan menggunakan jasa angkutan umum disana. Penulis dan rombongan tidak sempat melihat Sunset, karena waktu yang diberikan sudah habis. Di Central Park penulis dan rombongan masuk ke dalam bus masing-masing dan segera menuju objek selanjutnya yaitu Karang Kurnia
6. Karang Kurnia
Setelah selesai makan siang di Tanjung Benoa, berikutnya  penulis dan rombongan menuju ke pusat oleh-oleh di Bali yaitu Karang Kurnia. Karang Kurnia terletak di kota Denpasar. Di Karang Kurnia dapat ditemukan berbagai macam kerajinan dan oleh-oleh lainnya, seperti: lukisan, patung, pakaian anak dan dewasa,bed cover,pernak-pernik,batik,dan lain-lain.
Setelah puas berbelanja di Karang Kurnia penulis dan rombongan study memasuki bus masing-masing dan melanjutkan untuk beristirahat di hotel.
7. Pantai Sanur
 Keesokan harinya perjalanan wisata kami berlanjut ke Pantai Sanur, namun sayang rombongan study tour SMA Negeri 2 Wonogiri tidak berkesempatan untuk melihat sunrise (matahari terbit) yang sangat terkenal dari pantai ini. Hal ini dikarenakan kedatangan kami terlalu siang. Rombongan SMA Negeri 2 Wonogiri kali ini tidak mengenakan baju bebas, melainkan seragam keki karena pada hari ini rombongan study tour kami mendapat kesempatan untuk memasuki istana tampak siring.
Sesampainya disana lagi-lagi kami disuguhi pemandangan di pulau dewata ini yang sangat indah. Penulis beserta rombongan sejenak menikmati pemandangan di panai sanur ini, kemudian perjalanan berlanjut ke Cening Bagus
8. Cening Bagus
Cening Bagus merupakan salah satu tempat belanja oleh-oleh yang menawarkan berbagai produk yang selama ini menjadi ciri khas Pulau Dewata.Berbagai oleh-oleh bisa pengunjung dapatkan mulai dari cemilan, baju kaos, batik, kerudung, yang menjadi keunikan dan pembeda Cening Bagus dengan tempat penjualan oleh-oleh Bali lainnya barang yang dijual lebih fokus kepada kaos lukis yang secara konvensional dilukis langsung oleh tangan-tangan terampil para pengrajin Bali.
Setelah puas berbelanja di Cening Bagus, penulis beserta rombongan melanjutkan untuk melihat kebudayaan Indonesia yang khususnya berada di Bali, yaitu Tari Barong.
9. Tari Barong
Tiba disana masing-masing pengunjung diberi lembaran terjemahan bahasa yang isinya inti dari tari Barong.
     Tari Barong adalah tarian asal Bali yang menggambarkan pertarungan antara “Kebajikan” melawan “Kebatilan” dan rangda adalah yang maha dahsyat menggambarkan “Kebatilan” cerita tari Barong diantaranya sebagai berikut :
Gending Pembukaan

Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan di hutan.Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.
1.      Babak Pertama
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari Rangda yang sedang mencari pengikut-pengikut Dewi Kunthi yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.

       2.      Babak Kedua
Pengikut-pengikut Dewi Kunthi tiba.Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan. (semacam Rangda) dan mamasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunthi yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunthi.
                                  
   3.      Babak Ketiga
Munculah Dewi Kunthi bersama anaknya Sahadewa dan Dewi Kunthi telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban.Sebenarnya Dewi Kunthi tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda.Tetapi setan (semacam Rangda) memasuki roh jahat kepadanyayang menyebabkan Dewi Kunthi bisa menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan.Dan patih inipun tak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.

4.      Babak Keempat
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian itu tidak diketahui oleh Rangda, untuk mengkoyak-koyak dan membunuh Sahadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugerahi oleh Dewa Siwa.
Rangda menyerah kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga, permintaan inipun dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat sorga.
5.      Babak Kelima
Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap sahadewa, penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan kalika berubah rupa menjadi seekor babi hutan dan didalamnya pertarungan itu antara Sahadewa dengan babi hutan sahadewa mendapat kemenangan itu, dan babi hutan ini menjadi “Burung” tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika (Burung) berubah rupa lagi menjadi Rangda.Oleh karena saktinya Rangda ini maka sahadewa tidak dapat dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi barong.
Karena sama saktinya maka pertarungan antara barong dengan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi “Kebajikan” melawan “Kebatilan” kemudian muncullah pengikut-pengikut barong, masing-masing dengan kerisnya hendak menolong barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka semua ini pun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.
Setelah puas melihat tari Barong, penulis berserta rombongan melanjutkan perjalanan wisata ke Istana Tampak Siring.
10. Istana Tampak Siring
Istana tampak siring berlokasi di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Istana ini merupakan satu-satunya istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka. Sesampainya disana penulis beserta rombongan dijadikan beberapa kelompok, tiap tiap kelompok diberi pengarahan serta masuknya pun berselisih sekitar 5 menit, agar tidak terlalu berduyun duyun di istana. Tiap kelompok dipandu oleh guide yang menjelaskan hal hal yang ada di istana.
     Nama Tampak Siring berasal dari dua buah kata dalam bahasa Bali, yaitu tampak dan siring yang berarti: “telapak” dan “miring”. Penamaan tersebut berkaitan erat dengan legenda masyarakat setempat tentang Raja Mayadenawa. Raja ini dikenal pandai dan sakti mandraguna. Namun, karena kelancangannya mengangkat diri sebagai dewa yang harus disembah oleh rakyatnya, maka Betara Indra mengutus bala tentara untuk menyerang Raja Mayadenawa. Serangan ini membuat Mayadenawa melarikan diri ke dalam hutan. Untuk menyamarkan jejaknya, Mayadenawa sengaja berjalan dengan cara memiringkan telapak kakinya.
Namun sayang, usaha Mayadenawa untuk mengelabui bala tentara Betara Indra gagal, jejaknya akhirnya diketahui. Dengan sisa-sisa kesaktiannya, Raja Mayadenawa mencoba melawan dengan menciptakan mata air beracun yang dapat membunuh para pengejarnya. Untuk menanggulangi akibat buruk dari mata air beracun itu, Betara Indra menciptakan sumber mata air penawarnya, yaitu Tirta Empul (air suci). Wilayah pelarian Raja Mayadenawa itulah yang kini dikenal sebagai Tampak Siring.
Istana Tampak Siring dibangun oleh seorang arsitek bernama R.M. Soedarsono atas prakarsa Presiden Soekarno. Pembangunan istana kepresidenan ini terbagi ke dalam dua masa, yaitu tahun 1957 dan 1963. Pada tahun 1957, di kompleks ini dibangun Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira. Sementara pada tahun 1963, pembangunan tahap kedua merampungkan dua gedung utama lainnya, yaitu Wisma Negara dan Wisma Bima, serta satu Gedung Serba Guna (gedung konferensi).
Istana Tampak Siring dibangun di areal berbukit dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut (DPL). Para pelancong yang mengunjungi tempat ini dapat menyaksikan riwayat dan fungsi gedung bersejarah yang pernah digunakan oleh para presiden Republik Indonesia. Pada Wisma Merdeka yang memiliki luas 1.200 m2, misalnya, pengunjung dapat melihat Ruang Tidur I dan Ruang Tidur II Presiden, Ruang Tidur Keluarga, Ruang Tamu, serta Ruang Kerja dengan penataan yang demikian indah. Di gedung ini wisatawan juga dapat melihat hiasan-hiasan berupa patung serta lukisan-lukisan pilihan.
Sementara di Wisma Negara, para turis dapat menyaksikan sebuah bangunan dengan luas sekitar 1.476 m2 yang merupakan bangunan untuk menjamu para tamu negara. Antara Wisma Merdeka dan Wisma Negara terdapat celah sedalam + 15 meter yang memisahkan dua wisma tersebut. Oleh sebab itu, dibangunlah sebuah jembatan sepanjang 40 meter dengan lebar 1,5 meter untuk menghubungkan dua wisma itu. Para tamu negara biasanya akan diantar melalui jembatan ini untuk menuju Wisma Negara, sehingga jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Persahabatan. Para tamu kehormatan yang pernah melewati jembatan ini antara lain, Kaisar Hirihito dari Jepang, Presiden Tito dari Yugoslavia, Ho Chi Minh dari Vietnam, serta Ratu Juliana dari Nederland.
Wisma Yudhistira merupakan tempat menginap rombongan kepresidenan maupun rombongan tamu negara. Wisma yang terletak di tengah kompleks Istana Tampak Siring ini memiliki luas sekitar 1.825 m2. Sedangkan Wisma Bima dengan luas bangunan sekitar 2.000 m2 biasanya digunakan sebagai tempat istirahat para pengawal presiden maupun pengawal tamu negara. Gedung lain yang tak kalah penting adalah Gedung Konferensi. Gedung ini sengaja dibangun untuk keperluan rapat kabinet, jamuan makan malam tamu kenegaraan, serta konferensi-konferensi penting, seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV yang diselenggarakan pada tanggal 7—8 Oktober 2003 silam.
Masih dalam kawasan istana ini, para turis juga dapat menikmati obyek wisata lainnya yang cukup terkenal di Pulau Bali, yaitu Pura Tampak Siring yang berada tepat di bawah Istana Tampak Siring. Pura ini juga dikenal dengan nama Pura Tirta Empul karena di pura ini terdapat sumber mata air suci (“tirta empul”). Di tempat ini, para turis dapat melakukan meditasi maupun meraup berkah dengan cara mandi di kolam khusus yang dialiri oleh air dari Tirta Empul. Mata air yang disakralkan ini konon sudah digunakan untuk penyucian dan pengobatan sejak seribu tahun yang lalu.
Setelah selesai berkeliling di Istana Tampaksiring, penulis melanjutkan perjalanan wisata ke Museum Bajra Sandhi.

11. Museum Bajra Sandhi
Objek wisata Bajra Sandhi, merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan menjadi simbol heroik rakyat melawan para penjajah, monumen ini didirikan untuk menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat dalam mengusir kolonial Belanda dari Ibu pertiwi ini dari generasi ke generasi juga dari zaman ke zaman,  serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bangunan Monumen Bajra Sandhi ini beberapa bagian bangunannya terdiri dari 17 anak tangga berada pada pintu utama, 8 buah tiang agung dalam gedung monumen, menjulang setinggi 45 meter. Terlihat begitu artistik dan penuh arti, melambangkan angka hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Lletaknya strategis di tengah-tengah kota Denpasar, menjadikannya sebagai salah satu objek wisata di Bali , yang terletak tengah kota dikelilingi oleh taman dan pohon tropis, serta lapangan hijau, sebagai tempat rekreasi dan bercengkrama bersama keluarga.
Setelah puas berkeliling di museum Bajra Sandhi , penulis dan rombongan seharusnya sesuai jadwal menuju Pasar Seni Sukowati , namun karena sudah terlalu sore penulis dan rombongan study tour mengganti objek ke pusat oleh-oleh Dewata Bali
12.Dewata Bali
     Sesampainya di Dewata Bali, penulis dan rombongan dipersilahkan masuk ke ruang produksi, setelah itu penulis dan rombongan mendapat penjelasan singkat tentang sejarah berdirinya Dewata Bali serta juga berkesempatan untuk melihat langsung peoses produksi yang ada disana.
     Setelah puas penulis dan rombongan diperbolehkan untuk berbelanja di pusat oleh-oleh Dewata Bali. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke hotel untuk bersistirahat dan persiapan cek out esuk hari.
13. Joger
Tiba di Joger penulis beserta rombongan  diberi stiker sebelum masuk. Kebetulan sampai di Joger masih terlalu pagi, dan Joger belum buka. Pada saat itu kami berkempatan untuk melihat ritual sebelum dibukanya Joger. Ritual tersebut dilakukan oleh para karyawan Joger.
 Joger merupakan tempat belanja paling terkenal di pulau Bali. Di Joger Barang yang dijual pun beraneka ragam bahkan banyak yang unik.Selain T-Shirt sebagai komoditi utamanya, topi, tas, gantungan kunci, sandal, ada juga barang-barang unik yang mungkin tidak ada ditempat lain misalnya jam mundur, sandal raksasa, dan lainnya.Dari segi bangunan memang joger tidak terlalu luas dan tidak jarang sering menimbulkan kemacetan disana karena banyaknya mobil atau motor yang ingin berbelanja disana.
Setelah puas berbelanja di Joger penulis dan rombongan melanjutkan wisata ke Danau Bedugul.
14.Danau Bedugul
Salah satu objek wisata yang cukup terkenal di Bali yaitu Danau Beratan. Danau ini sering juga disebut Danau Bedugul karena letaknya berada dikawasan Bedugul tepatnya di Desa Candikuning Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan-Bali. Danau Beratan terbilang istimewa karena merupakan jalur provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja. Kemudian lokasinya juga tidak jauh dari Kebun Raya Eka Karya, itulah sebabnya mengapa banyak wisatawan yang datang berkunjung ditempat ini dan menjadikan Danau Beratan sebagai salah satu tempat wisata populer dan menjadi andalan di pulau Bali.
Keindahan panorama ditempat tersebut tidak hanya sekedar terlihat danaunya saja, tapi juga pemandangan yang berada disekitar danau tersebut, seperti pegunungan dan sarana transportasi air yang disediakan untuk melintasi pemandangan disekitar Danau Beratan. Banyak pengunjung memanfaatkan liburan di danau ini dengan memancing, berfoto-foto, dan lain sebagainya. Bahkan lokasi ini sangat cocok buat foto pra-wedding dikarenakan lokasinya yang sangat bagus.
Di lokasi danau kalian akan dapati sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu Beratan yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu, letak pura tersebut berada ditengah-tengah Danau Beratan. Warga hindu di Bali menyakini bahwa pemujaan yang mereka lakukan dapat mendatangkan kesuburan. Ciri khas yang dimiliki Pura Ulun Danu terlihat dari sebuah menaranya yang memiliki 11 tingkatan. Menara tersebut sebagai simbol kepercayaan umat hindu di Bali terhadap tiga dewa yaitu Dewa Wisnu, Dewa Brahma dan Dewa Siwa.
Pura Ulun ini diabadikan di uang Rp 50.000,00. Untuk dapat melihat dan berfoto di pura ini, penulis dan rombongan harus menyebrang dulu menggunakan kapal. Udara disana saat itu sangat dingin, berkabut pula. Setelah puas menikmati pemandangan disana penulis beserta rombongan menuju ke bis masing-masing, dan melanjutkan perjalanan untuk pulang. Sebelum naik ke bis, penulis dan rombongan banyak yang membeli buah-buahan yang dijual di sepanjang jalan menuju ke danau, diantaranya dalah salak bali, yang khas dengan rasa sepatnya.












BAB IV
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Pulau Dewata Bali merupakan pulau seribu pura. Dengan pesona alamnya yang sangat menakjubkan dan kebudayaannya yang masih kental. Oleh sebab itu, pulau Dewata Bali adalah salah satu tempat yang diminati banyak wisatawan luar maupun dalam negeri.
  1. Saran
a.       Jagalah pekataan dan perbuatan
b.      Jagalah kesehatan
c.       Berhati-hatilah saat disana
d.      Taatilah peraturan yang ada disana
e.       Hormatilah orang yang menganut agama lain 
  1. Kesan
     Perjalanan study tour ke pulau Bali kali ini sangat menyenangkan. Bagi penuulis, study tour kali ini tak akan pernah terlupakan. Karena, penulis mendapatkan pengalaman hidup yang baru dan hidup lebih berwarna.  


















2 komentar: